Selasa, 17 September 2013

makalah landasan sosiologis pendidikan

TUGAS KELOMPOK

LANDASAN PENDIDIKAN SECARA SOSIOLOGIS

clip_image002

Nama kelompok :

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2013

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkah rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari apa yang disebut sempurna, di sebabkan keterbatasan dan kemampuan pada diri penulis. Namun demikian penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengajar yang memberikan materi dalam mata kuliah Landasan pendidikan.

Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha seoptimal mungkin, namun demikian tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan bagi penulis khususnya. Namun penulis tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan ini.

Pekanbaru, 13 September 2013

Penulis

i

DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................................i

Daftar isi..................................................................................................................................ii

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah........................................................................................................2

BAB 11 Pembahasan

A.Arti pendidikan........................................................................................................3

B.Tujuan pendidikan....................................................................................................4

C.Pengertian lanadasan pendidikan..............................................................................5

D.Landasan pendidikan dari segi sosial.........................................................................6

BAB III Kesimpulan..............................................................................................................7

BAB IV Daftar pustaka..........................................................................................................8

ii

BAB I

A.LATAR BELAKANG

Secara faktual, kegiatan pendidikan merupakan kegiatan antar manusia, oleh manusia dan untuk manusia. Oleh karena itu pembicaraan tentang pendidikan tidak pernah lepas dari unsure manusia. Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan pada umumnya sepakat bahwa pendidikan itu diberikan atau diselenggarakan dalam rangka mengembangkan seluruh potensi manusia ke arah yang positif.
Pendidikan, pada dasarnya adalah proses kumunikasi yang didalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat (life long process), dan generasi ke generasi.
Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sekaligus usaha sadar, didalamnya tidak lepas dari keterbatsan-keterbatasan yang dapat melekat pada peserta didik, pendidik, interaksi pendidik, serta pada lingkungan dan sarana pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas, penyusun membatasi ruang lingkup pembahasan pada pendidik/guru. Guru merupakan pelaku utama dalam pendidikan, selain peserta didik. Pendidik (Guru) yang baik adalah yang memiliki kemampuan atau kompotensi yang bisa diberikan kepada anak didik. Pendidik merupakan sosok yang memiliki kedudukan yang sangat penting bagi pengembangan segenap potensi peserta didik. Ia menjadi orang yang paling menentukan dalam perancangan dan penyiapan proses pendidikan dan pembelajarana di kelas, paling menentukan dalam pengaturan kelas dan pengendalian siswa, pun pula dalam penilaian hasil pendidikan dan pembelajaran yang dicapai siswa.
Seseorang yang menginginkan menjadi pendidik maka ia dipersyaratkan mempunyai kriteria yang diinginkan oleh dunia pendidikan. Tidak semua orang bisa menjadi pendidik kalau yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan bukti dengan criteria yang ditetapkan. Dalam hal ini oleh Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo (1995) syarat seorang pendidik adalah : (1) mempunya perasaan terpanggil sebagai tugas suci, (2) mencintai dan mengasih-sayangi peserta didik, (3) mempunyai rasa tanggung jawab yang didasari penuh akan tugasnya. Ketiga persyaratan tersebut merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Orang terasa terpanggil untuk mendidik maka ia mencintai peserta didiknya dan memiliki perasaan wajib dalam melaksanakan tugasnya disertai dengan dedikasi yang tinggi atau bertanggungjawab.

1

Menurut mereka juga bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah :
a Kompetensi profesional
b Kompetensi personal
c Kompetensi sosial
Namun untuk konteks Indonesia, dewasa ini telah dirumuskan syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Pada pasal 10 undang-undang tersebut disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Guru yang baik adalah guru yang bisa menguasai ke empat kompetensi diatas. Dewasa ini banyak kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam upaya mencari sosok guru yang baik dan memiliki kemampuan yang berkompoten. Akan tetapi, pembahasan kali ini hanya membahas tentang “ usaha memperbaiki kualitas guru dengan mengoptimalkan kompotensi pedagogic dan kompetensi kepribadian “.
B. RUMUSAN MASALAH

1) Mengemukakan tentang arti pendidikan dan mendidik menurut para ahli.
2) Memaparkan tujuan pendidikan.
3) Memeparkan arti Landasan Pendidikan
4)Landasan Pendidikan dari segi Sosial.

2

BAB II

B. Pembahasan

A.Arti Pendidikan
Pendidikan sebagai gejala universal, merupakan suatu keharusan bagi manusia , karena selain pendidikan sebagai gejala, juga sebagai upaya memanusiakan manusia. Berikut ini akan dikemukakam beberapa pengertian pendidikan menurut para ahli :
Menurut Rusli Lutan (1994) mengemukakan bahwa “pendidikan pada hakekatnya tetap sebagai proses membangkitkan kekuatan dan harga diri dari rasa ketidakmampuan, ketidakberdayaan, keserbakekurangan”.
Djuju Sudjana (1996:31) tentang modal itu dalam dirinya sendiri yang tersirat dalam “human capital theory”, bahwa manusia merupakan sumber daya utama, berperan sebagai subyek baik dalam upaya meningkatkan tarap hidup dirinya maupun dalam melestarikan dan memanfaatkan lingkungannya. Menurut teori-teori ini konsep pendidikan harus dirasakan atas anggapan bahwa modal yang dimiliki manusia itu sendiri meliputi : sikap, pengetahuan, keterampilan dan aspirasi. Dengan perkataan, “modal utama bagi kemajuan manusia tidak berada di luar dirinya melainkan ada dalam dirinya, dan modal itu sendiri adalah pendidikan.
Menurut George F. Knelled Ledi dalam bukunya yang berjudul Of Education (1967:63), pendidikan dapat dipandang dalam arti teknis, atau dalam arti hasil dan arti proses. Dalam artinya yang luas pendidikan menunjuk pada suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh yang berhubungan dengan pertumbuhan atau perkembangan jiwa (mind), watak (character), atau kemampuan fisik (physical Ability) individu, pendidikan dalam arti ini berlangsung terus menerus (seumur hidup) kita sesungguhnya dan pengalaman seluruh kehidupan kita (George F. Knelled, 1967:63) dan pendidikan, Demands A. kualitative concept of experience (Frederick Mayyer, 1963:3-5).
Selanjutnya menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk emmiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Jadi dapat disimpulkan, pendidikan adalah proses sepanjang hayat dan perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia sebagai individu, makhluk sosial dan sebagai makhluk Tuhan. Dalam pendidikan, secara implicit terjalin hubungan antara dua pihak, yaitu pihak pendidik dan pihak peserta didik yang di dalam hubungan itu berlainan kedudukan dan peranan setiap pihak, akan tetapi sama dalam hal dayanya yaitu salling mempengaruhi guna terlaksananya proses pendidikan (transformasi pendidikan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan yang tertuju kepada tujuan-tujuan yang diinginkan.

3

B. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, bab II pasal 3 bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Adalah suatu yang logis bahwa pendidikan itu harus dimulai dengan tujuan, yang diasumsikan sebagai nilai. Tanpa dasar tujuan, maka dalam praktek pendidikan tidak ada artinya (Moore, T.W, 1974:86).
Ada bermacam-macam tujuan pendidikan menurut para ahli. MJ. Langeveld mengemukakan ada enam macam tujuan pendidikan, yaitu

(1) tujuan umum, total atau akhir,

(2) tujuan khusus,

(3) tujuan tak lengkap,

(4) tujuan sementara,

(5) tujuan intermedier dan

(6) tujuan insindental.
Tujuan pendidikan di Indonesia bisa dibaca pada GBHN, pelbagai peraturan pemerintah dan undang-undang pendidikan. Pertama-tama mari kita lihat GBHN tahun 1993. Dalam GBHN itu dijelaskan bahwa kebijaksanaan pembangunan sector pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, keratif, terampil, beridsiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, dan sehat jasmani-rohani. Indicator-indikator tujuan pendidikan di atas dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

1. Hubungan dengan Tuhan, ialah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pembentukkan pribadi, mencakup berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, dan kreatif.
3. Bidang usaha, mencakup terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif.
4. Kesehatan, yang mencakup kesehatan jasmani dan rohani.
Kini mari kita kaitkan pandangan para ahli di atas dengan tujuan pendidikan kita. Tujuan pendidikan di Indonesia seperti telah dibahas sebelunya, ialah untuk membentuk manusia seutuhnya, dalam arti berkembangnya potensi-potensi individu secara harmonis, berimbang dan terintegrasi. Bila hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, sudah tentu harapan-harapan para ahli yang dilukiskan di atas bisa tercapai. Sebab tujuan pendidikan ini pun mengembangkan potensi-potensi individu seperti apa adanya.kalaupun ada kebijakan tertentu yang agak berbeda arah dengan tujuan ini dengan maksud-maksud tertentu, diharapkan kebijakan itu tidak terlalu lama dipertahankan. Dengan demikian secara konsep atau dokumen tujuan pendidikan Indonesia tidak berbeda secara berarti dengan tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh para ahli pendidikan di dunia.
4

C. Pengertian Landasan Pendidikan
Secara leksikal,landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat material (contoh: landasan pesawat terbang); dapat pula bersifat konseptual (contoh: landasan pendidikan). Landasan yang bersifat koseptual identik denganasu msi, adapun asumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis tersembunyi.
Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut praktek sehingga kita mengenal istilah praktek pendidikan, dan kedua dari sudut studi sehingga kita kenal istilah studi pendidikan.
Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga dalam membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pedidikan. Kegiatan bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan (makro maupun mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan, pengajaran dan atau latihan).
Studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami
pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah asumsi-asumsiyang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studipendidikan.
Jenis-jenis Landasan Pendidikan
Ada berbagai jenis landasan pendidikan, berdasarkan sumber perolehannya kita dapat
mengidentifikasi jenis landasan pendidikan menjadi:
Landasan religius pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan dan atau studi pendidikan.
Landasan filosofis pendidikan, yaitu asumsi- asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
Landasan ilmiah pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari berbagai cabang atau disiplin ilmu yang menjadi titik tolak dalamrangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. Tergolong ke dalam landasan ilmiah pendidikan antara lain: landasan psikologis pendidikan, landasan sosiologis pendidikan, landasan antropologis pendidikan, landasan historis pendidikan, dsb.
Landasan ilmiah pendidikan dikenal pula sebagai landasan empiris pendidikan atau
landasan faktual pendidikan.Landasan yuridis atau hukum pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.

5

D. Landasan Pendidikan dari Segi Sosial:
Pola Kegiatan Sosial Pendidikan
Ada tiga pola kegiatan social dalam pendidikan , yaitu
(a) Pola Nomothetis (The nomothetic style);
(b) pola idiografis (the idiografic style), dan
(c) pola transaksional (the transactional style).

1. Pola Nomothetis
Pola nomothetis lebih menekankan pada dimensi tingkah laku yang bersifat normatif atau nomothetis, dengan demikian pendidikan lebih mengutamakan pada tuntutan-tuntutan instiitusi
(pranata), peranan yang seharusnya (ascribed role) dan harapan-harapan atau cita-cita social, dari pada tuntutan-tuntutan yang bersifat perorangan, kepribadian dan kebutuhan individu. Dalam hal ini pendidikan dibataskan sebagai urusan mewariskan milik social kepada generasi muda, pendidikan adalah proses sosialisasi individu ( socialization of personality). Hal ini menimbulkan aliran sosiologisme dalam pendidikan.
2. Pola Idiografis
Pola Idiografis lebih mnekankan pada dimesnsi tingkah laku yang bersifat tuntuitan individual, kepribadian dan persorangan. Pendidikan dibataskan sebagai urusan membantu seseorang mengembangkan kepribadiannya seoptimal mungkin. Pendidikan adalah personalisasi peranan ( personalization of role). Hal ini menumbuhkan Psikologisme dalam pendidikan atau developmentalisme.
3. Pola Transaksional
Pola transaksional berusaha menjembatani antara pola nomothetis dan pola idiografis, hal ini berarti menjembatani anatara tuntutan, harapan dan peranan social dengan tuntutan, kebutuhan dan individual. Pola transaksional memandang pendidikan sebagai sebuah sistem social yang mengndung ciri-ciri bahwa

(1) setiap individu mengenali betul tujuan system sehingga tujuan tersebut menjadi bagian dari kebutuhan dirinya,

(2) setiap indiiviidu yakin bahwa harapan-harapan social yang dikenakan pada dirinya masuk akal untuk dapat dicapainya, dan

(3) setiap individu merasa bahwa dia termasuk dalam sebuah kelompok dengan suasana emosional yang sama.
6

BAB III

Kesimpulan
Manusia adalah makhluk Tuhan YME. Hal ini jelas bagi kita atas dasar keimanan; dalam
konteks filsafat hal ini didasarkan pada argumen kosmologis; sedangkan secara faktual
terbukti dengan adanya fenomena kemakhlukan yang dialami manusia
Manusia adalah kesatuan badani-rohani. Sebagai kesatuan badani-rohani, manusia hidup dalam ruang dan waktu, sadar akan diri dan lingkungannya, mempunyai berbagai kebutuhan,insting, nafsu, serta tujuan hidup.
Manusia memiliki potensi untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berbuat baik, cipta, rasa, karsa, dan berkarya.
Dalam eksistensinya manusia memiliki dimensi individualitas, sosialitas, kultural,
moralitas, dan religius. Adapun semua itu menunjukkan adanya dimensiinteraksi atau
komunikasi, historisitas, dan dimensidinamika.
Dimensihistorisitas menunjukan bahwa eksistensi manusia saat ini terpaut pada masa lalunya sekaligus mengarah ke masa depan untuk mencapai tujuan hidupnya.Ia berada dalam perjalanan hidup, perkembangan dan pengembangan diri. Ia memang lahir sebagai manusia tetapi belum selesai mewujudkan diri sebagai manusia.
Idealnya manusia mampu memenuhi berbagai kebutuhannya secara wajar, hidup sehat,mampu mengendalikan insting dan hawa nafsunya, serta mampu mewujudkan berbagai potensinya secara optimal ; bebas, bertanggung jawab serta mampu mewujudkan peranan individualnya, mampu melaksanakan peranan-peranan sosialnya, berbudaya, bermoral serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME. Sehingga dengan demikian ia mampu berinteraksi atau berkomunikasi secara mono-multi dimensi, serta terus menerus secara sungguh-sungguh menyempurnakan diri sebagai manusia untuk mencapai tujuan hidupnya (dunia-akhirat).

7

DAFTAR PUSTAKA

Siswoyo, Dwi, dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. UNY Press. Yogyakarta
UU Sikdiknas. 2006. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.
UU Guru dan Dosen. 2005. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan
Peraturan Menteri Nomor 11 Tahun 2005, tentang Buku Teks Pelajaran
Pidarta, Dr. Made. 2000. Landasan Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta
Peraturan Menteri No. 16 / 18.
www.google.com

8

Read More ->>

Sabtu, 14 September 2013

kisah seorang wanita

lebaran Seorang pemuda yang komitmen beragama maju untuk menikah. Dia mulai mencari calon pasangan perempuan. Syarat satu-satunya adalah agar dia seorang wanita yang komitmen, berakhlak, dan kuat agama. Dan setelah melalui pencarian, kini dia telah menemukan gadis tersebut, sebagaimana ciri-ciri yang diinginkan.
Setelah melamar, dan ketika ia telah bersiap-siap untuk menikah, tiba-tiba calon mempelai perempuan menolak dan mengatakan bahwa dia tidak ingin menikah. Keluarganya terheran melihat keputusannya yang mengagetkan, setelah sebelumnya memberikan kesanggupan. Pemuda itu meminta sang gadis untuk menjelaskan penolakannya, namun justru ia membawakan alasan-alasan yang lemah. Setelah itu, perkaranya ditangani oleh ibunya yang merasa sangat sedih dengan keputusan ini. Terlebih, pemuda itu terkenal dengan bagus akhlak dan budi pekertinya.
Setelah sang ibu mendesaknya, dia (calon mempelai perempuan tersebut) berkata kepada ibunya, “Sesungguhnya Allah Maha menutupi (dosa hamba-hamba-Nya ), dan Dia telah menutupiku. Tinggalkanlah aku dan urusanku…” Di hadapan desakan sang ibu yang sangat bingung dengan perkara itu, dia berterus terang kepada sang ibu bahwa dirinya telah kehilangan kehormatannya, namun dia telah bertaubat. Dan bahwa peristiwa itulah yang menyebabkan sikap komitmennya terhadap agamanya, sekaligus sebab penolakannya untuk menikah. Ia meminta ibunya agar merahasiakan perkara itu, dan bahwa ia akan menebus sebab kesalahannya. Ibunya memikirkan perkara itu dan berkata, “Putriku! Selama kamu telah bertaubat kepada Allah, sedang Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya dan memaafkan banyak dosa, maka biarkan aku meminta pendapat pemuda itu, barangkali ia akan menerima atau menutupinya…”
Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang panjang, gadis itu pun menerima usulan itu. Sang ibu pun pergi, tidak tahu entah bagaimana akan membuka berita buruk ini kepada sang calon pengantin. Setelah sempat bimbang, tidak lama kemudian ia meminta supaya pemuda itu menemuinya.
Ketika pemuda itu datang, ia membuka permasalahan itu kepadanya dan meminta pendapatnya. Ia menceritakan bahwa putrinya menjadi komitmen terhadap agama setelah perbuatan itu dan telah bertaubat kepada Allah, inilah sebab penolakannya untuk menikah…
Pemuda itu berpikir sejenak, kemudian berkata kepadanya, “Saya sepakat untuk menikah dengannya selama ia telah bertaubat dan kembali kepada Allah dan istiqamah. Dahulu sebelum komitmenku terhadap agama, aku sendiri berada dalam kemaksiatan dan kemungkaran. Sementara kita tidak tahu siapakah yang diterima taubatnya di sisi Allah.”
Wajah sang ibu itu berseri mendengar berita gembira ini dan segera pergi menemui putrinya dengan penuh suka cita, dan dalam waktu yang bersamaan ia merasa takjub dengan sikap ksatria dan keputusan baik pemuda itu, lalu memberitahukan kabar gembira itu kepada putrinya. Dan pernikahan pun terlaksana.
Ketika bertemu, sang wanita banyak menangis. Sementara bahasa isyaratnya mengatakan, “Betapa engkau laki-laki cerdas. Aku akan menjadi istri yang taat bagimu.” Dan Allah pun mempertemukan mereka berdua dengan kebaikan.
Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin.

Read More ->>

Jumat, 13 September 2013

KATA KATA MUTIARA (M.TEGUH)

Katakanlah Aamiin atau Like,
jika keempat kesungguhan pagi ini adalah juga kesungguhan Anda ...
1. Hari ini aku akan memastikan diriku melebihkan kekuatan di saat-saat biasanya aku melemah dan menggalau.
2. Hari ini aku akan menjadi lebih kuat dan tegas, karena aku bertanggung-jawab bagi kebahagiaanku sendiri.
3. Hari ini aku akan menjadi pribadi yang lebih sabar dan percaya diri.
4. Dan hari ini aku akan menjadi pribadi dengan sikap dan tindakan yang memantaskanku bagi cinta yang jujur dan rezeki yang baik dan lancar.
Aamiin
---------------
Mario Teguh – Loving you all as always
Jika ada doa khusus yang Anda butuhkan untuk keadaan Anda dan keluarga hari ini, mohon sertakanlah di sini agar kami semua bisa turut mengaminkannya.
Semoga hari ini hati Anda damai dan dada Anda lapang dalam cinta dan rezeki yang baik.

kenapa kita harus mikirin cinta?
Tidak harus memikirkan, tapi jadilah anak muda yang mudah dicintai.
Terus, kalo mudah dicintai emang kenapa?
Orang tua akan mendukung impian dan rencanamu, para guru akan menyayangimu, kamu akan jadi favorit di kalangan teman-temanmu, dan itu gadis-gadis kecil akan rebutan setiap hari memberimu hadiah – apel kek, roti kek, anggur kek, atau foto mereka yang sedang jadi Keong Racun.
Oooh gitu ya? Oooh jadi cinta itu untuk itu ya?
Ya.
Wah wah wah !!! Emh emh emh !!!
Udah! Kenapa sih?!
º°˚˚°ºнåнåнåнåнåн庰˚˚°º
Berarti cinta itu penting ya Om?
Ya. Apakah bukan cinta yang menjadikanmu menghormati dirimu sendiri?
Cinta ke diri sendiri itu ya Om?
Betul.
Hmm ... kok aku mendadak ngerasa lebih dewasa ya Om?
Memang, saat seorang anak muda merasa lebih damai tentang cinta dalam hidupnya – cinta tentang apa pun – dia sudah mulai mendewasa secara utuh.
Super sekali!!!
He he ... yang biasanya mengatakan itu kan saya?
Yah, gantian Om, aku kan Sang Penerus.
Terima kasih. Kalau Anda ikhlas memperhatikan, Anda bukan hanya akan menjadi penerus, Anda akan jadi penghebat.
Adduuuh aamiin, aamiin ... semoga ya Om?
Semoga. Aamiin.

 

 

Baikkanlah hatimu, karena surgamu kau mulai dari hatimu.
Bersama tenggelamnya matahari senja ini, semoga Tuhan mengendapkan semua kekecewaan dan kekhawatiranmu hari ini.
Ingatlah ...
Di balik awan hujan, matahari tetap bersinar.
Berharapan baiklah.
Kebahagiaanmu akan datang.
Dan semoga lebih disegerakan.
Aamiin

 

Katakanlah ...
Impianku lebih penting daripada keraguanku, dan kebahagiaanku lebih penting daripada kesedihanku.
Aku harus menjadi lebih kuat hari ini daripada aku di masa laluku, agar aku lebih damai dan mapan di masa depanku.
Jika aku tidak meninggalkan masa lalu, aku tak bisa memasuki masa depan.
Aku harus hidup sepenuhnya hari ini.

 

Wanita hanya mau mendengar yang ingin didengarnya.
Yang tidak disukainya akan diabaikannya. Itu sebabnya, wanita mudah tertipu oleh laki-laki yang mengetahui apa yang ingin didengar oleh wanita.

 

Tidak mengapa menjadi suami takut istri tapi membahagiakannya, daripada berani membuat istri melarat dan sedih.
Seorang laki-laki TIDAK otomatis menjadi pemimpin jika dia tidak memiliki kualitas pemimpin.
Jangan sampai, anak perempuan kita dipaksa menurut kepada laki-laki yang merasa boleh berlaku semena-mena kepada perempuan – hanya karena dia kebetulan terlihat seperti laki-laki.
Laki-laki harus membuktikan bahwa dia berhasil memimpin dirinya sendiri mengalahkan rasa malas dan pesimismenya sendiri, sebelum dia menjadi menarik bagi wanita yang baik.
Laki-laki harus mampu - karena memampukan diri, bukan karena pertolongan atau bantuan tanpa syarat.
Kalau tidak, dia tidak menarik bagi belahan jiwanya yang terbaik.
Laki-laki yang aktif, rajin, dan bercita-cita besar menarik bagi wanita yang akan semakin menghebatkannya.

Read More ->>

Kamis, 12 September 2013

MAKALAH LANDASAN SOSIOLOGIS PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkah rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari apa yang disebut sempurna, di sebabkan keterbatasan dan kemampuan pada diri penulis. Namun demikian penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengajar yang memberikan materi dalam mata kuliah Landasan pendidikan.

Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha seoptimal mungkin, namun demikian tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan bagi penulis khususnya. Namun penulis tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan ini.

Pekanbaru, 13 September 2013

Penulis

i

DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................................i

Daftar isi..................................................................................................................................ii

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah........................................................................................................2

BAB 11 Pembahasan

A.Arti pendidikan........................................................................................................3

B.Tujuan pendidikan....................................................................................................4

C.Landasan sosiologis pendidikan................................................................................5

D.Landasan pendidikan dari segi sosial.........................................................................6

BAB III Kesimpulan..............................................................................................................7

BAB IV Daftar pustaka..........................................................................................................8

ii

BAB I

A.LATAR BELAKANG

Secara faktual, kegiatan pendidikan merupakan kegiatan antar manusia, oleh manusia dan untuk manusia. Oleh karena itu pembicaraan tentang pendidikan tidak pernah lepas dari unsure manusia. Dari beberapa pendapat tentang pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan pada umumnya sepakat bahwa pendidikan itu diberikan atau diselenggarakan dalam rangka mengembangkan seluruh potensi manusia ke arah yang positif.
Pendidikan, pada dasarnya adalah proses kumunikasi yang didalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat (life long process), dan generasi ke generasi.
Pendidikan sebagai gejala manusiawi dan sekaligus usaha sadar, didalamnya tidak lepas dari keterbatsan-keterbatasan yang dapat melekat pada peserta didik, pendidik, interaksi pendidik, serta pada lingkungan dan sarana pendidikan.
Berdasarkan uraian diatas, penyusun membatasi ruang lingkup pembahasan pada pendidik/guru. Guru merupakan pelaku utama dalam pendidikan, selain peserta didik. Pendidik (Guru) yang baik adalah yang memiliki kemampuan atau kompotensi yang bisa diberikan kepada anak didik. Pendidik merupakan sosok yang memiliki kedudukan yang sangat penting bagi pengembangan segenap potensi peserta didik. Ia menjadi orang yang paling menentukan dalam perancangan dan penyiapan proses pendidikan dan pembelajarana di kelas, paling menentukan dalam pengaturan kelas dan pengendalian siswa, pun pula dalam penilaian hasil pendidikan dan pembelajaran yang dicapai siswa.
Seseorang yang menginginkan menjadi pendidik maka ia dipersyaratkan mempunyai kriteria yang diinginkan oleh dunia pendidikan. Tidak semua orang bisa menjadi pendidik kalau yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan bukti dengan criteria yang ditetapkan. Dalam hal ini oleh Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo (1995) syarat seorang pendidik adalah : (1) mempunya perasaan terpanggil sebagai tugas suci, (2) mencintai dan mengasih-sayangi peserta didik, (3) mempunyai rasa tanggung jawab yang didasari penuh akan tugasnya. Ketiga persyaratan tersebut merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Orang terasa terpanggil untuk mendidik maka ia mencintai peserta didiknya dan memiliki perasaan wajib dalam melaksanakan tugasnya disertai dengan dedikasi yang tinggi atau bertanggungjawab.

1

Menurut mereka juga bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah :
a Kompetensi profesional
b Kompetensi personal
c Kompetensi sosial
Namun untuk konteks Indonesia, dewasa ini telah dirumuskan syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Pada pasal 10 undang-undang tersebut disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Guru yang baik adalah guru yang bisa menguasai ke empat kompetensi diatas. Dewasa ini banyak kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam upaya mencari sosok guru yang baik dan memiliki kemampuan yang berkompoten. Akan tetapi, pembahasan kali ini hanya membahas tentang “ usaha memperbaiki kualitas guru dengan mengoptimalkan kompotensi pedagogic dan kompetensi kepribadian “.
B. RUMUSAN MASALAH

1) Mengemukakan tentang arti pendidikan dan mendidik menurut para ahli.
2) Memaparkan tujuan pendidikan.
3) Memeparkan arti Landasan Pendidikan
4)Landasan Pendidikan dari segi Sosial.

2

BAB II

B. Pembahasan

A.Arti Pendidikan
Pendidikan sebagai gejala universal, merupakan suatu keharusan bagi manusia , karena selain pendidikan sebagai gejala, juga sebagai upaya memanusiakan manusia. Berikut ini akan dikemukakam beberapa pengertian pendidikan menurut para ahli :
Menurut Rusli Lutan (1994) mengemukakan bahwa “pendidikan pada hakekatnya tetap sebagai proses membangkitkan kekuatan dan harga diri dari rasa ketidakmampuan, ketidakberdayaan, keserbakekurangan”.
Djuju Sudjana (1996:31) tentang modal itu dalam dirinya sendiri yang tersirat dalam “human capital theory”, bahwa manusia merupakan sumber daya utama, berperan sebagai subyek baik dalam upaya meningkatkan tarap hidup dirinya maupun dalam melestarikan dan memanfaatkan lingkungannya. Menurut teori-teori ini konsep pendidikan harus dirasakan atas anggapan bahwa modal yang dimiliki manusia itu sendiri meliputi : sikap, pengetahuan, keterampilan dan aspirasi. Dengan perkataan, “modal utama bagi kemajuan manusia tidak berada di luar dirinya melainkan ada dalam dirinya, dan modal itu sendiri adalah pendidikan.
Menurut George F. Knelled Ledi dalam bukunya yang berjudul Of Education (1967:63), pendidikan dapat dipandang dalam arti teknis, atau dalam arti hasil dan arti proses. Dalam artinya yang luas pendidikan menunjuk pada suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh yang berhubungan dengan pertumbuhan atau perkembangan jiwa (mind), watak (character), atau kemampuan fisik (physical Ability) individu, pendidikan dalam arti ini berlangsung terus menerus (seumur hidup) kita sesungguhnya dan pengalaman seluruh kehidupan kita (George F. Knelled, 1967:63) dan pendidikan, Demands A. kualitative concept of experience (Frederick Mayyer, 1963:3-5).
Selanjutnya menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk emmiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Jadi dapat disimpulkan, pendidikan adalah proses sepanjang hayat dan perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia sebagai individu, makhluk sosial dan sebagai makhluk Tuhan. Dalam pendidikan, secara implicit terjalin hubungan antara dua pihak, yaitu pihak pendidik dan pihak peserta didik yang di dalam hubungan itu berlainan kedudukan dan peranan setiap pihak, akan tetapi sama dalam hal dayanya yaitu salling mempengaruhi guna terlaksananya proses pendidikan (transformasi pendidikan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan yang tertuju kepada tujuan-tujuan yang diinginkan.

3

B. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, bab II pasal 3 bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Adalah suatu yang logis bahwa pendidikan itu harus dimulai dengan tujuan, yang diasumsikan sebagai nilai. Tanpa dasar tujuan, maka dalam praktek pendidikan tidak ada artinya (Moore, T.W, 1974:86).
Ada bermacam-macam tujuan pendidikan menurut para ahli. MJ. Langeveld mengemukakan ada enam macam tujuan pendidikan, yaitu

(1) tujuan umum, total atau akhir,

(2) tujuan khusus,

(3) tujuan tak lengkap,

(4) tujuan sementara,

(5) tujuan intermedier dan

(6) tujuan insindental.
Tujuan pendidikan di Indonesia bisa dibaca pada GBHN, pelbagai peraturan pemerintah dan undang-undang pendidikan. Pertama-tama mari kita lihat GBHN tahun 1993. Dalam GBHN itu dijelaskan bahwa kebijaksanaan pembangunan sector pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, keratif, terampil, beridsiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, dan sehat jasmani-rohani. Indicator-indikator tujuan pendidikan di atas dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

1. Hubungan dengan Tuhan, ialah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pembentukkan pribadi, mencakup berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, dan kreatif.
3. Bidang usaha, mencakup terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif.
4. Kesehatan, yang mencakup kesehatan jasmani dan rohani.
Kini mari kita kaitkan pandangan para ahli di atas dengan tujuan pendidikan kita. Tujuan pendidikan di Indonesia seperti telah dibahas sebelunya, ialah untuk membentuk manusia seutuhnya, dalam arti berkembangnya potensi-potensi individu secara harmonis, berimbang dan terintegrasi. Bila hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, sudah tentu harapan-harapan para ahli yang dilukiskan di atas bisa tercapai. Sebab tujuan pendidikan ini pun mengembangkan potensi-potensi individu seperti apa adanya.kalaupun ada kebijakan tertentu yang agak berbeda arah dengan tujuan ini dengan maksud-maksud tertentu, diharapkan kebijakan itu tidak terlalu lama dipertahankan. Dengan demikian secara konsep atau dokumen tujuan pendidikan Indonesia tidak berbeda secara berarti dengan tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan oleh para ahli pendidikan di dunia.
4

C. Landasan sosiologis Pendidikan
Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua individu, bahkan dua generasi muda memperkembangkan diri. Kegiatan pendidikan yang sistematis terjadi di lembaga sekolah yang dengan sengaja dibentuk oleh masyarakat. Perhatian sosiologi pada kegiatan pendidikan semakin intensif. Dengan meningkatkan perhatian sosiologi pada kegiatan pendidikan tersebut, maka lahirlah cabang sosiologi pendidikan.Untuk terciptanya kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai, terciptalah nilai-nilai sosial yang dalam perkembangannya menjadi norma-norma sosial yang mengikat kehidupan bermasyarakat dan harus dipatuhi oleh masing-masing anggota masyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat dibedakan tiga macam norma yang dianut oleh pengikutnya:

(1) paham individualisme,

(2) paham kolektivisme,

(3) paham integralistik.

Paham individualisme dilandasi teori bahwa manusia itu lahir merdeka dan hidup merdeka. Masing-masing boleh berbuat apa saja menurut keinginannya masing-masing, asalkan tidak mengganggu keamanan orang lain. Dampak individualisme menimbulkan cara pandang lebih mengutamakan kepentingan individu di atas kepentingan masyarakat. Dalam masyarakat seperti ini, usaha untuk mencapai pengembangan diri, antara anggota masyarakat satu dengan yang lain saling berkompetisi sehingga menimbulkan dampak yang kuat selalu menang dalam bersaing dengan yang kuat sajalah yang dapat eksis. Berhadapan dengan paham di atas adalah paham kolektivisme yang memberikan kedudukan yang berlebihan kepada masyarakat dan kedudukan anggota masyarakat secara perseorangan hanyalah sebagai alat bagi masyarakatnya. dalam masyarakat yang menganut paham integralistik; masing-masing anggota masyarakat saling berhubungan erat satu sama lain secara organis merupakan masyarakat.
Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut paham integralistik yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat:

(1) kekeluargaaan dan gotong royong, kebersamaan, musyawarah untuk mufakat,

(2) kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat,

(3) negara melindungi warga negaranya,

(4) selaras serasi seimbang antara hak dan kewajiban.

Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas manusia orang perorang melainkan juga kualitas struktur masyarakatnya.

5

D. Landasan Pendidikan dari Segi Sosial:
Pola Kegiatan Sosial Pendidikan
Ada tiga pola kegiatan social dalam pendidikan , yaitu
(a) Pola Nomothetis (The nomothetic style);
(b) pola idiografis (the idiografic style), dan
(c) pola transaksional (the transactional style).

1. Pola Nomothetis
Pola nomothetis lebih menekankan pada dimensi tingkah laku yang bersifat normatif atau nomothetis, dengan demikian pendidikan lebih mengutamakan pada tuntutan-tuntutan instiitusi
(pranata), peranan yang seharusnya (ascribed role) dan harapan-harapan atau cita-cita social, dari pada tuntutan-tuntutan yang bersifat perorangan, kepribadian dan kebutuhan individu. Dalam hal ini pendidikan dibataskan sebagai urusan mewariskan milik social kepada generasi muda, pendidikan adalah proses sosialisasi individu ( socialization of personality). Hal ini menimbulkan aliran sosiologisme dalam pendidikan.
2. Pola Idiografis
Pola Idiografis lebih mnekankan pada dimesnsi tingkah laku yang bersifat tuntuitan individual, kepribadian dan persorangan. Pendidikan dibataskan sebagai urusan membantu seseorang mengembangkan kepribadiannya seoptimal mungkin. Pendidikan adalah personalisasi peranan ( personalization of role). Hal ini menumbuhkan Psikologisme dalam pendidikan atau developmentalisme.
3. Pola Transaksional
Pola transaksional berusaha menjembatani antara pola nomothetis dan pola idiografis, hal ini berarti menjembatani anatara tuntutan, harapan dan peranan social dengan tuntutan, kebutuhan dan individual. Pola transaksional memandang pendidikan sebagai sebuah sistem social yang mengndung ciri-ciri bahwa

(1) setiap individu mengenali betul tujuan system sehingga tujuan tersebut menjadi bagian dari kebutuhan dirinya,

(2) setiap indiiviidu yakin bahwa harapan-harapan social yang dikenakan pada dirinya masuk akal untuk dapat dicapainya, dan

(3) setiap individu merasa bahwa dia termasuk dalam sebuah kelompok dengan suasana emosional yang sama.
6

BAB III

Kesimpulan
Manusia adalah makhluk Tuhan YME. Hal ini jelas bagi kita atas dasar keimanan; dalam
konteks filsafat hal ini didasarkan pada argumen kosmologis; sedangkan secara faktual
terbukti dengan adanya fenomena kemakhlukan yang dialami manusia
Manusia adalah kesatuan badani-rohani. Sebagai kesatuan badani-rohani, manusia hidup dalam ruang dan waktu, sadar akan diri dan lingkungannya, mempunyai berbagai kebutuhan,insting, nafsu, serta tujuan hidup.
Manusia memiliki potensi untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berbuat baik, cipta, rasa, karsa, dan berkarya.
Dalam eksistensinya manusia memiliki dimensi individualitas, sosialitas, kultural,
moralitas, dan religius. Adapun semua itu menunjukkan adanya dimensiinteraksi atau
komunikasi, historisitas, dan dimensidinamika.
Dimensihistorisitas menunjukan bahwa eksistensi manusia saat ini terpaut pada masa lalunya sekaligus mengarah ke masa depan untuk mencapai tujuan hidupnya.Ia berada dalam perjalanan hidup, perkembangan dan pengembangan diri. Ia memang lahir sebagai manusia tetapi belum selesai mewujudkan diri sebagai manusia.
Idealnya manusia mampu memenuhi berbagai kebutuhannya secara wajar, hidup sehat,mampu mengendalikan insting dan hawa nafsunya, serta mampu mewujudkan berbagai potensinya secara optimal ; bebas, bertanggung jawab serta mampu mewujudkan peranan individualnya, mampu melaksanakan peranan-peranan sosialnya, berbudaya, bermoral serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME. Sehingga dengan demikian ia mampu berinteraksi atau berkomunikasi secara mono-multi dimensi, serta terus menerus secara sungguh-sungguh menyempurnakan diri sebagai manusia untuk mencapai tujuan hidupnya (dunia-akhirat).

7

DAFTAR PUSTAKA

Siswoyo, Dwi, dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. UNY Press. Yogyakarta
UU Sikdiknas. 2006. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003.
UU Guru dan Dosen. 2005. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2007, tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan
Peraturan Menteri Nomor 11 Tahun 2005, tentang Buku Teks Pelajaran
Pidarta, Dr. Made. 2000. Landasan Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta
Peraturan Menteri No. 16 / 18.
www.google.com

8

Read More ->>

Sistem kekebalan tubuh.

2-185359296

A.Pengertian sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan tubuh adalah kemampuan tubuh untuk mencegah organisme patogen yang masuk .dalam kondisi normal apabila ada mikro organisme yang masuk kedalam tubuh tubuh akan menolak dan menghancurkanya .tubuh memiliki sistem kekebalan berlapis untuk menghadapi gangguan dari luar dan dapat menyebabakan penyakit .utmuk dapat masuk ke dalam jaringa tubuh benda asing harus melewati beberapa penghalang antara lain kulit, menbrankosa ,protein anti mikroba,sel fagositosis dan lmfosit.sistem kekebalan tubuh terdiri dari kekebalan tubuh nonspesifik (bawaan) dan kekebalan tubuh spesifik (adaptif) .

B. KEKBALAN TUBUH NONSPESIFIK

Merupakan kekebalan terhadap bebrbagai macam benda asing yang membahayakan bagi tubuh scara tidak selektif. kekebalan ini telah ada semenjak kita di lahirkan .terdiri dari perlindungan permukaan dan dalam .perlindungan permukaan berupa kulit dan membranmukosa yang merupakan lapisan pertama pertahanan tubuh .perlindungan dalam yang bersifat non spesifik artinya ada pengahalang melawan semua patogen masuk tanpa membeda bedakan .komponen kekebalan tubuh non spesifik terdiri atas :

1. Rintangan fisik

Contoh :kulit dan membran mukosa ,seperti hasil sekresi kulit yang cenderung asamdan menghambat pembentukan bakteri

2. Rintangan biologis

Contoh nya populasi bakteri yang hidup di kulit .

3. Rintangan kimia

Contoh nya : keringat dan air mata yang mengandung enzim lisozim yaitu enzim penghancur bakteri .

4. Rintangan mekanik

Contoh :lendir pada saluran pernapasan yang berguna untuk menangkap benda asing

5. Sel darah putih

Dapat menghancurkan bakteri dengan cara pagositosis (pemakan)

6. Protein komplement

Merupakan protein darah yang bertindak membantu sel darah putih dengan cara mrnghasil kan opsonin .

7. Inter feron

Adalah sekumpulan protein yang di segresikan oleh sel tubuh saat sel di serang virus.

8. Respon demam dan radang

Demam adalah keadaan suhu tubuh melebihi suhu tubuh normal dan radang adlah respon terhadap kerusakan sel akibat infeksi gejala tekanan .

C.kekebalan tubuh spesifik (adaptif)

Sistem kekebalan terhadap berbagai macam benda asing yang membahayakan bagi tubuh yang bersifat selektif ,3 komponen kekebalan tubuh spesifik yaitu:

1. Antigen

Benda asing yang masuk dalam tubuh yang perlu di kenali dan di hancurkan ,

2. Hapten dg p.anti body oleh antigen

Determinan site yang terlepas dari antigen yang dapat merangsang pembentukan anti body jika di suntikan kedalam tubuh.

3. Antibody (imunouglobuin)

Zat kimia yang di hasilkan oleh tubuh melawan benda asing .dapat di temukan pada limfosit b.

Anti body terbentuk melalui beberpa tahapan :

ü Sel limfosit mengidentifikasi antigen

ü Sel limfosit bereplikasi dengan cepat dan jumlah besar yang di sebut sel plasma

ü Sel b plasma menghasilkan antibody spesifik

ü Sel b juga menghasilkan banyak sel limfosit

Antigen terdiri dari 3 dimensi dan 2 / lebih determinan site (bagian antigen yang melekat pada pengikatan antibody)

Limfosit ,jenis sel darah putih (argranuiosit) yang di produksi oleh sum sum tulang yang terdiri atas 2:

v Sel limfosit B (sum sum tulang belakang) terdiri dari 3 sel B

· Sel b plasma (menyekresikan anti body)

· Sel b memory (mengingat informasi)

· Sel t membantu (mengontrol)

· Sel t pembunuh (menyerang sel sel patogen)

· Sel t supresor (menghentikan respon imun)

A.kekbalan tubuh aktif

Berdasarkan cara memperoleh nya ,kekbalan tubuh di bedakan menjadi 2 yaitu kekebalan tubuh aktif dan kekebalan tubuh pasif .kekbalan tubuh aktif adalah kekebalan yang di peroleh limfosit terinfeksi oleh antigen .kekebalan ini di bedakan menjadi 2 :

1. Kekebalan tubuh aktif alami

Contoh : kekbalan yang di dapat setelah sembuha dari sakit

2. Kekebalan aktif buatan .

Contoh : kekebalan yang di peroleh dari vaksinasi .

Vaksinasi adlah pemberian vaksin kedalam tubuh baik secara oral maupun suntik yang dapat menimbulkan perkembangan kekebalan tubuh aktif dari individu yang menerimanya.

B .pembuluh limfa

Peredaran limfa adalah peredaran terbuka .limfa rediri dari jaringan yang akan masuk ke kapiler limfa .kapiler limfa akan bergabung dengan kapiler yang lain .hingga membentuk pembuluh limfa dan terkumpul di pembuluh limfa dada.limfa ahirnya kembali ke aliran limfa dalam pembuluh limfa di pengaruhi oleh kontraksi otot rangka ..di sepanjang pembuluh limfa yang membentuk bulatan kecil .pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan kembali ke aliran darah.

C. Organ limfoid.

1. sum sum merah

Mencakup seluruh jaringan yang menghasilkan limfosit.saat di lepas dari sum sum merah sel sel limfosit masih identik.

2.nodus limfa.

Nodus limfa di selubungi oleh jaringan ikat longgar yang membagi nodus menjadi nodulus nodulus .berfungsi menjaring mikroorganisme yang ada dalam limfa .

3.limfa

Limfa dalah organ limfoit terbesar limfa berfungsi untuk membuang antigen yang terdapat pada darah serta menghancurkan sel darah merah yang tua.

4.timus.

Merupakan tempat berkembang nya limfosit menjadi sel sel timus berfungsi untuk tempat pematangan limfosit serta tidak memerangi antigen secara langsung ,

5.Tonsin

Merupakan organ limfosit yang paling sederhana tonsin berfungsi utnuk melawan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas dan faring.

Read More ->>

Rabu, 11 September 2013

Membuat Kaligrafi dengan CorelDRAW

 

clip_image001

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Tidak ada maksud untuk menggurui Mas Bro sekalian, tapi disini kita sama-sama belajar, tidak ada yang ahli, istilah Master, mastah dan istilah yang aneh-aneh itu disini semestinya dihilangkan dari benak sampeyan, seperti aku ini lebih kurang 15 tahun sebagai pengguna CorelDRAW tapi masih saja bodoh (bukan goblok lo!! … hehehe…), seperti trik ini belum lama aku ketahui, kalau kita rajin buka-buka blog komunitas ini sebenarnya sudah ada tutorial yang membahas tentang Outline Pen – Calligraphy yang ditulis oleh Bang Choesny meskipun sangat singkat dan sederhana, kalau kita jeli seharusnya kita bisa menangkap apa yang dimaksud Bang Choesny.

Sedangkan untuk tutorial ini merupakan penjabaran dari tutorial sebelumnya yang aku beri judul Membuat Kaligrafi dengan Corel DRAW biar terbaca keren ..hehe… yang membuat penasaran Saudara Dwi YuliYanto fitur ini disediakan CorelDRAW untuk membuat kalirafi, yaitu membuat garis tebal tipis yang dihasilkan oleh Freehand Tool, Bezier Tool dan sejenisnya (tidak termasuk Artistic Media Tool)

clip_image002


Menggunakan fitur ini kita bisa membuat apa saja, seperti membuat font kaligrafi, ornament, dsb. Seperti contoh dibawah ini

clip_image003

clip_image004

Adapun langkah-langkah untuk membuatnya sebagai berikut, pasti sampeyan tidak menyangka kalau fitur yang satu ini sering sampeyan buka yaitu Outline Pen (F12) yang merupakan bagian dari Outline Flyout pada Toolbox;

Langkah 1;

Sampeyan jangan mengerjakan apa-apa, biarkan area kerja CorelDRAW kosong, kemudian pada Toolbox --> pilih Outline Pen

clip_image005

Atau sampeyan tekan F12 muncul sudah kotak dialognya, tapi sebelumnya tampil kotak dialog pemberitahuan dan sampeyan klik saja OK

clip_image006

Baru muncul kotak dialog Outline Pen, dan coba sampeyan setting;

Width – 1.5 millimeters

Ini yang terpenting !!!!
Calligraphy;

Stretch : 15%, Angle : -46.0 °

Selanjutnya klik OK

clip_image007

Langkah 2;

Dengan menggunakan 3-Point Curve Tool atau tool sejenis, silakan bikin coretan-coretan, untuk mengetahui tebel tipisnya garis kaligrafi yang dihasilkan, kalau dirasa cukup mulailah menggambar;

clip_image008

Sebagai contoh kita akan membuat gambar Icon “Seni dan Dagelan” seperti dibawah ini;

clip_image009

Disini aku menggunakan 3-Point Curve Tool, lakukan proses menggambar yang sampeyan kehendaki, disini imajinasi Mas Bro sekalian yang berperan;

clip_image010

Lakukan proses menggambar sampai selesai, jangan ditunda-tunda ntar basi… hehehe..

clip_image011

Hampir kelar…

clip_image012

Demikian dan seterusnya.. setelah gambar desain jadi terserah sampeyan mau diapakan.... Bisa juga diberi sedikit efek, hanya sekedar untuk mempercantik tampilan desain kita… selesai.

clip_image001[1]

Atau bisa juga sampayen membuat desain kaligrafi arab;

clip_image013

Semoga tutorial singkat ini bermanfaat bagi Mas Bro Sekalian,,,,,,,,,

Sekedar omong kosong; di buku jarang lo di ulas trik yang seperti ini, kalau suatu hari ada,… ya..!!... kemungkinan sumbernya dari blog kita tercinta ini…..

Read More ->>

Selasa, 10 September 2013

PENANGANAN CEDERA DALAM BOLA KAKI

Cedera, kata ini sangat populer di telinga kita terutama buat penggemar olahraga sepakbola . Sering kita lihat dan dengar di lapangan saat ada kejadian benturan antar pemain, atau jatuhnya pemain yang kemudian pemain itu merintih atau berteriak  kesakitan sambil memegang bagian dari tubuhnya yang sakit, tidak lama kemudian pemain itu dihampiri oleh rekan-rekannya, setelah melihat bagian mana yang sakit salah seorang rekan mengatakan bahwa si dia mengalami cedera, ada yang bilang “ankle/engkel” ada juga yang bilang “bengkak” sampai ada yang bilang “hamstring”. Wah banyak juga istilah cedera, apaan sih itu ankle, hamstring, ACL, dll ? kalau dalam bahasa kita (Indonesia) disebut apa?.

Sebuah judgement mengenai jenis cedera ini sebenarnya tidak dapat sembarangan, yang dapat membuat pernyataan mengenai hal ini dengan pasti pastilah seorang ahlinya atau orang yang pernah mengalami cedera serupa yang gejalanya sama persis dengan apa yang pernah ia alami. Jika pernyataan jenis cedera ini salah dan yang melakukan penanganan adalah orang yang “awam”, maka akibatnya akan menjadi fatal. Kira-kira apa kita mau hobby yang kita gemari ini tidak dapat kita mainkan lagi hanya karena pernyataan dan penanganan yang salah?.

Karena ketidaktahuan kadang kita langsung pergi ke Tukang pijat/Ahli terapis tradisional untuk mengobati cedera itu, namun orang yang kita datangi ini apakah benar-benar mengerti cara pengobatan yang tepat?.

Bagaimana cedera itu bisa terjadi?, apakah murni karena salah lawan yang menjaga kita terlalu ketat hingga melakukan sliding tackle kepada kita?. Banyak sekali pertanyaan seputar cedera dan hal-hal lain di luar yang mengiringinya, mulai dari penyebab, pelanggaran, jenis, aturan, dan lain sebagainya.

Kata cedera tidak pernah jauh dari pemain sepakbola, mengingat permainan ini banyak menggunakan kerja otot tubuh dan kemungkinan berbenturan tubuh antar pemain juga sangat tinggi. Cedera dapat berdampak langsung terhadap masa depan karir dan kehidupan ekonomi keluarga dari pemain sepakbola. Cedera yang dialami pemain sepakbola biasa terjadi saat latihan maupun pertandingan, secara sengaja atau tidak sengaja, karena faktor lapangan, gerakan tubuh yang salah, berbenturan dengan pemain lain dan sebagainya. Bagian tubuh dari kepala hingga ujung kaki pemain sepakbola berpotensi mengalami cedera ringan atau berat.

Cedera atau luka menurut Wikipedia dalah sesuatu kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang dikarenakan suatu paksaan atau tekanan fisik maupun kimiawi. Luka di sini juga dapat merujuk pada luka batin atau perasaan. Penyebab-penyebab cedera secara umum terjadi karena:

1. Pemanasan yang kurang atau salah

2. Gaya permaianan dan gerakan yang salah, dan

3. Pendinginan

Tak sedikit pemain yang baru terdeteksi cedera setelah permainan usai karena benturan atau tekel-an saat di lapangan dianggap yang tidak parah. Sebenarnya cedera tidak hanya akibat benturan fisik dengan pemain lain, melainkan juga akibat terlalu memaksakan otot untuk bekerja keras sepanjang laga. Akibat paling umum dari benturan fisik adalah cedera yang sifatnya akut atau traumatic, sementara pemaksaan otot dan persendian dalam setiap pertandingan dapat memicu cedera yang sifatnya akumulatif. Menurut sebuah penelitian di California, cedera dalam olahraga sepakbola lebih banyak terjadi dalam pertandingan resmi yakni 35,3 kasus dalam 1.000 laga. Sedangkan saat latihan, cedera hanya terjadi sebanyak 2,9 kasus dalam 1.000 sesi latihan.

Dikutip dari Sportsinjurybulletin, Senin (12/7/2010) berbagai cedera yang dialami adalah:

· Cedera ringan yang menyebabkan pemain harus absen kurang dari sepekan paling sering terjadi yakni 60,15%

· Cedera sedang dengan durasi absen sepekan hingga sebulan sebanyak 26,17%

· Cedera parah yang mengistirahatkan pemain lebih dari sebulan terjadi sebanyak 13,67%

Bagian tubuh yang paling rentan cedera adalah kaki, Persentasenya mencapai 77% dibandingkan lutut yang hanya 21% dan ankle atau pergelangan kaki sebesar 18%. Namun dibandingkan pada bagian tubuh lainnya, cedera lutut cenderung menyebabkan seorang pemain absen dalam jangka waktu paling lama, cedera di bagian ini juga paling sering membutuhkan operasi pembedahan untuk mengatasinya. Pada pergelangan kaki, sisi bagian luar lebih rentan terkilir dibandingkan sisi dalam maupun tengah. Kerusakan ligamen pada sisi luar juga cenderung lebih berbahaya dibandingkan pada ligamen di sisi dalam. Sementara itu, kerusakan otot paling banyak terjadi di bagian paha (groin) yakni 53%. Otot lain yang sering sobek dalam permainan sepakbola adalah hamstring (42%) dan quadriceps atau otot paha di sisi depan (5%).

Penelitian lain yang dipublikasikan dalam British Journal of Sport Medicine mengungkap, cedera paling banyak terjadi pada 15 menit awal dan 15 menit menjelang laga berakhir. Risiko di menit-menit awal merupakan akibat dari permainan keras dengan intensitas tinggi, sementara risiko menjelang laga berakhir umumnya dipicu oleh kelelahan.

Penanganan umum cedera secara medis

Penanganan cedera dengan rehabilitasi medik terbagi berdasarkan perkembangan cedera yaitu:

1. Stadium Akut, adanya pembengkakan dan nyeri akibat pembengkakan. Bertujuan untuk mengatasi pembengkakan, edema yaitu dengan immobilisasi (tidak bergerak), kompres es, obat-obatan dan terapi modalitas lain. Dapat dimulai latihan gerak yang terbatas dan hati-hati.

2. Stadium Sub-Akut, pembengkakan berkurang. Nyeri akibat regangan jaringan ikat.
Bertujuan mengurangi perlengketan dan kontraktur yaitu dengan cara latihan gerak aktif perlahan-lahan, intensitas bertambah secara bertahap.

3. Stadium Kronik, inflamasi/pembengkakan hilang. Nyeri yang timbul di sini bukan akibat regangan jaringan ikat. Rehabilitasi di sini bertujuan untuk pemulihan dengan latihan peregangan, penguatan otot dan latihan gerak fungsi secara bertahap

Penanganan umum cedera secara tradisional

Seperti halnya dalam menangani cedera dalam olahraga secara umum, cedera yang menimpa pemain sepakbola seharusnya juga mendapatkan perawatan dan pengobatan secara medis, namun pada kenyataannya seperti yang terjadi pada beberapa kalangan dari pemain sepakbola di Indonesia, “mereka” lebih memilih menjalani pengobatan alternatif atau yang biasa disebut pengobatan tradisional, karena menurut mereka telah terbukti dan memberikan hasil yang cepat dan memuaskan. Pertimbangan memanfaatkan jasa pengobatan tradisional dalam mengobati cedera pemain sepakbola daripada praktek kedokteran dipengaruhi oleh faktor biaya operasi yang mahal, waktu pemulihan yang lama, dan kebiasaan turun-temurun yang sudah lebih dulu dipercaya.

Dapat disimpulkan bahwa pemain sepakbola menginginkan cedera tersebut dapat disembuhkan secara instan agar kembali pada kondisi semula.

Tata cara pengobatan tradisional pada dasarnya mengacu kepada mengembalikan fungsi otot kembali normal melalui teknik pemijatan dan ditunjang dengan ramuan tradisional. Tahap awal penyembuhan cedera olahraga dimulai dengan melakukan pijatan di telapak kaki sebagai titik pusat peredaran darah dan bukan pada bagian yang menderita cedera. Peranan ramuan tradisional sama sekali tidak mengandung mistis di dalamnya, melainkan memberikan pengaruh panas ke otot sehingga memperlancar peredaran darah.

Berdasarkan pengalaman salah seorang pemain sepakbola professional, yang juga pemain Tim Nasional Indonesia yaitu Ricardo Salampessy, saat ia mengalami cedera lutut parah/berat, cedera itu dapat disembuhkan dengan metode pemijatan dan ramuan tradisional dari Papua. Selama cedera Slampessy secara rutin melakukan pemijatan pada lututnya yang dikerjakan oleh ahli Terapis tradisional dan dioleskan juga ramuan yang terbuat dari jahe merah asal Papua. Proses penyembuhan cederanya berlangsung selama 3 bulan, sehingga waktu ini menjadi lebih cepat daripada jika penanganan cedera dilakuakn dengan jalan operasi yang diperkirakan memakan waktu 6 bulan penyembuhan.

Metode penyembuhan yang dilakukan oleh ahli terapis tradisional untuk setiap jenis cedera bervariasi, sebagai acuan titik pemijatan terletak pada telapak kaki kemudian bergerak ke bagian lain tubuh yang berhubungan dengan cedera. Berikut ini beberapa penjelasan mengenai cara penanganan cedera pada lutut, engkel, dan memar:

· Cedera lutut, jika terjadi dislokasi lutut maka langkah awalnya adalah mengembalikan posisi ujung lutut ke lokasi semula, pemijatan di telapak kaki dilakukan agar peredaran darah mengalir lancer ke jantung, dilanjutkan dengan pemijatan daerah sekitar lutut mengarah ke jantung.

· Cedera engkel, cedera ini ditangani melalui pemijatan pada telapak kaki, kemudian dilanjutkan ke bagian engkel secara perlahan sambil memberikan tekanan yang mengarah ke atas. Untuk mengembalikan fungsi kerja otot, persendian digerakkan kea rah berbeda.

· Cedera memar, pemijatan berawal dari ujung kaki menuju otot bagian tubuh lain yang masih berhhubungan dengan lokasi cedera. Untuk cedera memar tidak boleh dilakukan pemijatan pada bagian yang cedera, hanya di lokasi sekitarnya.

Cara pengobatan tradisional untuk mengobati cedera olahraga sepakbola maupun sakit lain umumnya dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat di Indonesia. Keyakinan kuat manfaat pengobatan tradisional sudah dikenal secara turun temurun sebagai bagian dari budaya masyarakat lokal.

Menurut dr. Jhon kambu, seorang dokter Tim sepakbola asal Papua menyatakan bahwa beberapa pengobatan tradisional yang menggunakan metode pijatan dan ramuan tradisional, tidak bertentangan dengan ilmu kedokteran, namun harus diingat bahwa dalam memilih ahli terapis tradisional hendaknya selektif dan hati-hati, karena apabila terjadi kesalahan maka akibatnya akan fatal yang dapat mengakibatkan pemain sepakbola itu tidak dapat bermain kembali atau pensiun.

Jenis-jenis cedera

· Keseleo (Sprains), adalah jenis yang paling umum dari cedera sepak bola, pengobatan paling baik untuk cedera ini yaitu dengan metode "RICE" (Rest, Ice, Compression, Elevate)

· Patah Tulang (Fraktur account), merupakan seperempat dari semua cedera sepakbola yang serius (Cedera yang membutuhkan perawatan Rumah Sakit), Contohnya:  patah tulang termasuk jari, pergelangan tangan, dan kaki.

· Ujung Kaki (Turf toe), adalah cedera pada pangkal jempol kaki. Cedera ini sering disebabkan karena berlari atau melompat pada permukaan yang keras seperti rumput sintetis.

· Tendon (Achilles tendonitis), adalah kondisi yang menyakitkan dari tendon di bagian belakang pergelangan kaki. Terlambat dalam pengobatan, maka dapat menyebabkan peningkatan resiko tendon achilles pecah.

· Pergelangan kaki (Ankle), keseleo pergelangan kaki adalah cedera umum yang dialami pemain sepakbola profesional. Semakin cepat cedera ini (Cedera ligamen pergelangan kaki) diketahui dan diobati, maka semain cepat pula pemulihannya.

· Ligamen (ACL tear),Anterior Cruciate Ligament atau lebih kita kenal dengan cedera ACL merupakan cedera lutut. Sering menimpa pemain sepakbola, cedera ini dapat membuat pemain berada di pinggir lapangan selama berbulan-bulan atau lebih.

· Tulang rawan (Torn), cairan yang timbul di lutut terjadi ketika meniskus mengalami luka. Meniskus di lutut adalah dua buah lingkaran tulang rawan yang memiliki dua bantal dan mendukung lutut sendi.
· Pinggul (Hip pointer), yang dimaksud cedera pinggul adalah bahwa ada memar di tulang, atau mungkin patah tulang dariPelvis.
· Gegar otak (Concussions), disebabkan oleh benturan keras di kepala, cedera ini dapat menyebabkan penurunan beberapa tingkat dari fungsi otak. Gejala gegar otak mungkin termasuk kebingungan, masalah memori jangka pendek, dan kehilangan kesadaran.
· Luka (Spine), jarang terjadi tapi sangat terlihat karena luka ini berada di luar tubuh, terjadi ketika pemain berbentusan dan bergesekan dengan pemain lawan atau bahkan dengan perangkat permainan seperti sepatu, rumput lapangan, tiang gawang, dan lain sebagainya.

Cedera yang paling sering menimpa pesepakbola

1. Hamstring

Hamstring sendiri terdiri dari 4 otot, yaitu semitendinou;, semimebranosu;, biceps femoris caput lognu; dan caput breve. Jika salah satu dari 4 otot ini mengalami strain, yaitu ketegangan yang mulai dari hanya tertarik ringan sampai putus (biasanya pemain mendengar bunyi 'tuk' apabila salah satu ototnya putus). Cedera ini terjadi otot tersebut harus melakukan gerakan secara eksplosif/tiba-tiba seperti sprint. Penyebab lain yaitu otot yang sudah lelah namun tetap dipaksa untuk bekerja. Karena otot selalu berkontraksi, kadar asam menjadi sangat tinggi sehingga bila tiba-tiba melakukan gerakan eksplosif, otot tersebut terkejut dan tidak siap menerima tekanan.

Jika mengalami hamstring tingkat 1 (ringan) pemain tidak bisa bermain selama 2 pekan, untuk tingkat 2 mesti absen sekitar 3-4 minggu, hingga tingkat 3 (putus) yang harus absen 6-8 pekan. Waktu rehat/istirahat ini harus ditaati dengan tepat karena jika proses penyembuhan ini tidak utuh maka cedera bisa berdampak panjang dan menjadi kronis.

Otot Hamstring merupakan otot yang terletak di bagian belakang paha. Kita seringkali mengalami cedera pada otot ini, terutama bagi mereka yang sering berolah raga. Gangguan tersebut dapat berupa robekan atau regangan otot. Pada cedera yang ringan, biasanya hanya mengalami perasaan seperti tertekan pada paha bagian belakang, pada cedera yang berat akan mengalami nyeri yang hebat hingga tidak dapat berjalan. Cedera hamstring didiagnosis berdasarkan pada: Pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan penunjang seperti MRI

Jika seseorang mengalami cedera otot hamstring, maka yang dapat dilakukan adalah:

- Yang paling utama adalah mengistirahatkan otot yang terlibat

- Mendinginkan dengan es daerah yang sakit, terutama pada awal-awal cedera

- Menekan daerah yang sakit dengan perban elastis

- Memakai tongkat jika timbul rasa nyeri saat berjalan

- Meregangkan dengan perlahan paha dan pinggul

- Terapi fisik

- Operasi, dilakukan jika terbukti otot mengalami robekan

Untuk mencegah terjadinya cedera hamstring, maka otot harus kuat dan lentur. Untuk itu, perlu latihan peregangan dan penguatan otot yang baik. Selain itu, sebelum melakukan olah raga, hendaknya selalu melakukan pemanasan sebelumnya dan melakukan pendinginan sesudahnya.

Contoh kasus Hamstring,

· Puyol (Barcelona) mengalami cedera hamstring saat tim-nya sedang bertanding, menurut tim medis yang menanganinya, cedera ini terjadi karena masalah rumput stadion yang terlalu keras.

· Esteban (Arema) mengalami cedera juga saat sedang membela tim-nya, cedera hamstring yang dialaminya juga karena kondisi rumput stadion kurang baik (lapangan yang berlubang), dan diperkirakan absen selama 4 sampai 6 minggu (sekitar 7 pertandingan).

2. ACL (Anterior Cruciate ligament)

sendi lutut dibentuk dari tulang paha, tulang tibia (tulang kering pada tungkai bawah kaki) dan tulang tempurung lutut.  ACL (anterior cruciate ligament) adalah salah 1 dari 4 ligamen utama dalam sendi lutut yang menghubungkan tulang paha dengan tulang tibia. ACL merupakan ligament (jaringan ikat) di lutut yang sering sekali mengalami cedera. Sekitar 50% cedera ACL seringkali disertai dengan cedera struktur lainnya dalam sendi lutut seperti kerusakan meniskus (bantalan tulang), tulang rawan dan ligamen lainnya, hal tersebut dapat terlihat dari hasil magnetic resonance imaging (MRI).

Sebesar 70% cedera ACL terjadi melalui mekanisme non-kontak dan 30% terjadi karena mekanisme kontak langsung (terbentur) dengan orang atau benda. Jika seseorang mengalami cedera ACL, beberapa saat kemudian pasien akan merasa nyeri, bengkak dan lutut tidak stabil. Beberapa jam kemudian, bengkak akan menjadi sangat besar, gerakan lutut tidak bebas, nyeri disekitar sendi dan rasa tidak nyaman saat berjalan. Fungsi ACL adalah sebagai stabilitasi pada lutut. Tanda-tanda seseorang yang mengalami cedera pada ACL-nya keluhan lutut seperti akan keluar darinya tempatnya. Oleh sebab itu, sangat disarankan melakukan operasi jika mengalami cedera ini.

Cedera ini seringkali terjadi pada olahraga keras yang seringkali melompat dan berlari (olahraga yang ketika lari kencang tiba-tiba berhenti atau saat melompat tiba-tiba harus berputar) seperti sepakbola, futsal, tenis, badminton, bela diri, dan basket.

Cedera ini sangat berat dan menakutkan karena bisa mengakhiri karier seorang atlet. Fungsi utama ACL adalah menyetop rotasi atau perputaran lutut dan kaki, Cedera ini terjadi bila saat badan berputar atau jatuh, paha atas berputar kearah dalam dan kaki bawah berputar kearah luar. Komplikasi cedera ini adalah melekatnya salah satu ujung ACL di meniscus, ACL mengalami over stretch (meregang secara berlebihan), dan menarik meniscus itu sampai lepas dari lutut kaki. Apabila cedera ini cukup parah maka pemain tersebut terkena cedera ganda yaitu  ACL dan meniscus, jika mengalami ini tingkat pemulihannya sangat lama.

Setelah dioperasi total masa rehabilitasinya bisa mencapai 9 bulan dan harus ditaati. Pada bulan ke-6 pemain bisa mulai berlatih ringan dengan bola,  setelah 9 bulan baru pemain diijinkan berlatih di atas lapangan, ini tentu saja tergantung dari fisik pemain sendiri serta sesuai dengan statemen dari dokter yang menangani. Sebaliknya jika tidak segera diatasi, maka rasa nyeri yang timbul tidak akan hilang, orang tersebut tidak dapat beraktivitas, dan memicu terjadinya perkapuran dini.

Bagaimana cara pendiagnosaan robekan pada ACL?.

Pendiagnosa robekan ACL dapat dilakukan saat mendengar suara seperti ada yang patah dalam sendi dan sangat jelas terdengar, seketika itu juga orang tersebut akan limbung dan terjatuh, namun setelah beberapa saat kemudian dapat berjalan kembali walaupun dalam keadaan tidak seimbang, nyeri yang dirasakan membuat sendi lutut sulit digerakkan dan menimbulkan bengkak.

Robekan pada ACL mengakibatkan pembengkakan pada lutut dan rasa sakit yang teramat sangat, pada saat penyelidikan dokter anda akan mencari tanda-tanda ketidakstabilan pada lutut. Spesial test tersebut adalah dengan memberikan tekanan pada ACL dan akan menditeksi robekan ligament. MRI juga digunakan untuk memastikan robeknya ligament dan juga untuk melihat apakah ada bagian lain yang rusak. Banyak pasien dengan robekan ACL mulai merasa baikan dalam masa beberapa minggu dari tanggal kejadian, mereka akan merasakan lututnya kembali seperti normal tetapi masalah dengan ketidakstabilan mungkin masih terasa.

Bagaimana perawatannya?.

Biasa operasi robeknya ACL dinamakan Rekonstruksi ACL atau juga disebut dengan ACL Reconstruction. Perbaikan ligamen mungkin dilakukan, yaitu dengan merekonstruksi dengan menggunakan urat atau ligament yang lain untuk disambungkan pada ligament yang putus. Ada beberapa pilihan untuk melakukan operasi ACL, pilihan yang paling signifikan adalah jenis korupsi yang digunakan untuk merekonstruksi ACL robek, ada juga variasi dalam prosedur seperti rekonstruksi ACL baru “double-bundel”.

Bagaimana rehabilitasinya?.

Rehabilitasi adalah salah satu aspek yang paling penting, tapi terlalu sering diabaikan setelah rekonstruksi bedah ACL. Rehabilitasi setelah operasi ACL berfokus pada gerakan kembali dan kekuatan, dan meningkatkan stabilitas sendi untuk mencegah cedera masa depan. Disamping pedoman umum untuk pemulihan ACL, juga sangat penting untuk setiap orang mengikuti latihan rehabilitasi yang memungkinkan pada lutut seseorang. Proses yang terlalu cepat atau terlalu lambat dapat menjadi pedoman untuk hasil keseluruhan dari operasi, oleh sebab itu sangat penting untuk memastikan ahli terapi dan dokter anda untuk menuntun masa rehabilitasi anda.

3. Meniscus

Meniscus adalah bantalan sendi lutut berbentuk seperti cincin dan berfungsi sebagai penahan benturan. Cedera pada struktur ini sangat sering terjadi dan sebagian besar karena olah raga. Biasanya berupa cedera saat lutut terpuntir (twisted knee) mendadak. Olah raga yang sering menyebabkan cedera menicus, antara lain sepakbola/futsal, tenis, badminton dan bola basket.

Cedera yang lumayan parah. Meniscus adalah semacam tulang putih yang membantu menstabilkan lutut saat menekuk sehjingga tidak ada pergerakan ke arah samping, Seperti yang telah dibahas di atas, cedera ini bisa terjadi bila ACL tertarik sangat keras. Berenang, bersepeda, dan menekuk lutut adalah hal yang sangat tidak disarankan, apabila meniscus dioperasi maka pemulihan bisa mencapai 3-6 bulan. Ada juga kemungkinan komplikasi meniscus, maksudnya yaitu setelah meniscus dibersihkan meniscus tidak akan tumbuh kembali, sehingga jadi gesekan secara langsung antara tulang paha dan tulang kaki bawah. Peredaran darah yang jelek pada meniscus juga menyebabkan proses penyembuhan menjadi lambat.

Gejala yang timbul sering dianggap sebagai “keseleo” biasa karena pasien masih bisa berjalan, namun keadaan akan menjadi buruk karena akan timbul gejala nyeri di sendi yang makin hebat, sehingga jalan menjadi pincang; sendi lutut sulit untuk digerakkan/ tidak dapat diluruskan/tidak dapat dilipat dan terkadang pasien merasa ada yang bergerak-gerak di dalam sendi. Diagnosis yang tepat hanya dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan MRI.

Pengobatan dapat mulai dengan yang sederhana seperti istirahat, obat-obatan sampai pada keadaan yang parah diperlukan tindakan operasi Arthroscopy. Arthroscopy adalah sebuah alat yang digunakan oleh dokter untuk melihat langsung keadaan sendi yang terganggu, karena dengan Arthroscopy dapat terlihat keadaan sendi yang terganggu yang belum pernah terlihat sebelumnya, oleh sebab itu Arthroscopy dikategorikan sebagai salah satu alat diagnostik yang canggih. Pada masa lalu Arthroscopy hanya menguntungkan pada sendi lutut tetapi sekarang ada beberapa jenis sendi lain yang dapat memperolah keuntungan tersebut, dengan Arthroscopy diagnosis pembedahan menjadi lebih akurat, didapat ketepatan treatment dan dapat melaksanakan prosedur-prosedur pembedahan, karena tindakan yang dilakukan melalui insisi kecil, biasanya dengan prosedur yang sama dan sedikit trauma di jaringan akan membantu proses penyembuhan menjadi lebih baik. Tetapi Arthroscopy bukanlah satu-satunya untuk setiap kondisi, contohnya dalam kondisi yang membutuhkan kesembuhan penuh termasuk waktu pengobatan dan rehabilitas. Diagnostik dengan Arthroscopy pada umumnya digunakan bersama dengan tindakan bedah terbuka. Bedah terbuka ini dilakukan pada sendi dengan tujuan menemukan jalan untuk melakukan eksisi (pengambilan jaringan/bagian yang rusak). Alat Arthroscopy dapat menjangkau suatu titik pembedahan dimana ahli bedah dapat melakukan beberapa prosedur yang sama seperti yang telah dilakukan pada pembedahan secara terbuka tetapi hal ini melalui insisi yang lebih kecil. Namun demikian, eksisi tetap dapat mengganggu jaringan dan menyebabkan pendarahan, pembengkakan serta rasa nyeri. Bahkan setelah diagnostic Arthroscopy tersebut masih diperlukan waktu yang agak lama untuk proses rehabilitasinya

4. Muscle Strain

Muscle strain bukanlah cedera yang parah, tetapi bila tidak ditangani dengan baik, strain akan berlanjut tersu menerus dan menjadi kronis, otot yang biasanya terkena terletak di betis dan paha. Overstretching bisa terjadi di otot-otot tersebut. Apabila cedera ini terjadi, stretching atau peregangan otot harus dihindari, bila tetap dilakukan justru cedera akan bertambah parah. Muscle strain termasuk cedera ringan, dalam 7 hari pemain bisa “merumput” lagi.

5. Pattela Tendonitis

Cedera ini sering terjadi atau dirasakan setelah pemain berlatih atau beranding di lapangan yang keras. Salah dalam memilih jenis, ukuran dan bentuk sepatu juga menyebabkan rasa sakit ini, contoh: pemakaian sepatu “Pul 6” di lapangan keras. Rasa sakit biasanya terasa di bagian bawah lutut, cedera ini bisa pulih dalam 5-7 hari. Peregangan otot juga harus dihindari, salah satu faktor yang memprovokasi cedera ini adalah ketidakseimbangan antara otot quadriceps, contoh: vastus medialis lebih lemah dibandingkan vastus lateralis, ini membuat Q-angle dari pattela sehingga terjadi iritasi di lutut, akibatnya pattela tendonitis menjadi cedera yang gampang terjadi di lutut

Pengobatan:

Selain obat dan terapi, juga dapat dilakukan metode RICE (Rest, Ice, Compress, and Elevate), dengan rest/istirahat maka akan mengurangi ketegangan tendon, ice/es untuk mengurangi rasa sakit, itu juga termasuk dalam compress dan elevate. Proses penyembuhan biasanya memakan waktu 2-3 hari sampai dengan 4-6 minggu. Metode penyuntikan steroid memang cepat namun tidak baik untuk jangka panjang atlet.

Contoh kasus Pattela Tendonitis :

Hargreaves (Manchester United) mengalami cedera Patellar tendonitis (Radang pada tendon yang mengikatkan otot betis di tulang kering kakinya) yang mengharuskannya melakukan operasi di Amerika Serikat, pengobatan ini membuatnya absen di lapangan selama lebih dari 1 tahun.

Menghindari cedera untuk pesepakbola profesional

Untuk kasus pada sepak bola internasional terjadi 20 kasus (66% gagal jantung dan selebihnya adalah benturan di organ vital). Maka berkaca pada kejadian tersebut, penulis menyarankan kepada pelaku sepak bola nasional untuk menerapkan safety guna menghindari terjadinya cedera pada olahraga. Mengingat kompetisi di Indonesia yang jadwalnya sangat padat dapat memengaruhi recovery pulih asal jantung dan otot pemain. Hai ini menuntut keterbukaan antara klub dan pemain agar prestasi tercapai maksimal dan pemain tetap berada dalam kondisi prima. Adapun langkah yang harus ditempuh sebagai berikut: (Di luargeneral medical checkup pada masa periodesasi),

1. Menjelang pertandingan dan pagi hari sebelum pertandingan berlangsung diadakan pemeriksaan denyut nadi istirahat (rest heart rate) 50–70 detak/menit. Angka ini menunjukkan bahwa pemain dalam kondisi fisik dan kesehatan yang stabil dan siap bermain untuk 2 x 45 menit. Bila RHR berada di atas angka tersebut (50–70 detak/menit), misalnya 80–100, ini wajib dikonsultasikan kepada dokter tim apakah pemain tersebut siap bermain untuk 2 x 45 menit terlebih bila yang bersangkutan mengalami kenaikan suhu tubuh dan demam.

2. Saat istirahat pertandingan babak pertama, pemain harus menjalani pemeriksaan maksimum heart rate (MHR), terutama pada pemain yang terakhir melakukan gerakan berlari/aktif. Apabila MHR pemain tersebut berada pada kisaran 130–150 detak/menit, artinya pemain tersebut masih mampu bermain pada 45 menit babak kedua dengan intensitas tinggi, apabila MHR-nya berada di kisaran lebih dari 150 detak/menit, maka yang bersangkutan harus diobservasi pada babak kedua untuk menghindari kelelahan berlebihan yang bisa berakibat pada terjadinya cedera berat langsung ataupun tidak langsung, terutama yang berkaitan dengan kerja jantung.

Dalam menjalankan program latihan fisik pun, pemain harus dilengkapi alat pemeriksa detak jantung. Tujuannya agar sasaran komponen fisik yang dilatih tercapai sesuai dengan rumus training zone (220–usia) untuk menghindari overtraining.

Menghindari cedera untuk pesepakbola amatir/pemula/hobby

Untuk menghindari cedera otot bagi pesepakbola amatir atau pemain futsal, di sini perlu diingat bahwa penting untuk melakukan pemanasan, peregangan sebelum permainan dan juga pendinginan setelah permainan.

Pemanasan khususnya pada daerah kaki sebelum melakukan latihan yang berat dapat membantu mencegah terjadinya cedera. Gerakan ringan selama 3-10 menit akan menghangatkan otot sehingga otot lebih lentur dan tahan terhadap cedera.

Pendinginan adalah mengurangi latihan secara bertahap sebelum latihan dihentikan. Misalnya dengan lari-lari kecil. Pendinginan mencegah terjadinya pusing dengan menjaga aliran darah. Jika latihan yang berat dihentikan secara tiba-tiba, darah akan terkumpul di dalam vena tungkai dan untuk sementara waktu menyebabkan berkurangnya aliran darah ke kepala. Pendinginan juga membantu membuang limbah metabolik (misalnya asam laktat dari otot), tetapi pendinginan tampaknya tidak mencegah sakit otot pada hari berikutnya, yang disebabkan oleh kerusakan serat-serat otot.

Latihan peregangan tampaknya tidak mencegah cedera, tetapi berfungsi memperpanjang otot sehingga otot bisa berkontraksi lebih efektif dan bekerja lebih baik. Untuk menghindari kerusakan otot karena peregangan, hendaknya peregangan dilakukan setelah pemanasan atau setelah berolah raga, dan setiap gerakan peregangan ditahan selama 10 hitungan.

Cedera yang sering menimpa pesepakbola amatir / pemain futsal

Untuk pemain futsal yang baru mulai, sering mengalami cedera karena kurangnya pemanasan. Salah satunya adalah “Plantar fascitis”, Plantar fascitis adalah pembengkakan dengan rasa nyeri karena adanya suatu robekan kecil pada otot plantar fascia yang terjadi karena penggunaan berlebihan atau tarikan berulang plantar fascia. Keadaan ini menyebabkan rasa nyeri di bawah telapak kaki bagian belakang dekat tumit, dan ini disebabkan karena gerakan berulang-ulang yang menyebabkan regangan tiba-tiba. Selain kurangnya pemanasan juga disebabkan berlari di lapangan yang keras seperti lapangan futsal.

Cedera kedua yang mungkin terjadi adalah “tendenitis achiles”. Gejala yang dirasakan adalah rasa nyeri pada urat daging yang membentang dari otot betis ke tumit terutama pada pagi hari. Tendinitis Achiles disebabkan oleh karena penggunaan berlebihan pada otot kaki, permukaan lapangan yang keras, sepatu yang tak tepat (terlalu sempit), sudah lama tak latihan fisik dan penyakit rematik.

Cedera ketiga adalah “strain” atau “pegal-pegal”. Mulai dari yang ringan hingga yang berat, cedera ini disebabkan karena latihan/gerakan berlebihan pada otot tertentu.

Pada futsal sama seperti pada olah raga sepak bola, seringkali sewaktu pemain sedang menendang bola, pemain lawan juga ingin menendang bola sehingga gerakan kaki yang sudah diukur bisa lebih dari yang diharapkan karena benturan kaki lawan sehingga bisa menimbulkan yang namanya overstreching. Kondisi lapangan yang licin juga dapat menyebabkan overstretching(terlalu meregang) karena terpeleset

Cedera yang agak berat adalah “ankle sprain”, cedera ini bisa terjadi karena “tekelan” dari lawan main atau sewaktu pemain ingin menendang bola tetapi kurang menaikkan kakinya sehingga sisi luar telapak kaki “menyeret” lantai lapangan, masyarakat awam menyebut cedera ini sebagai “sakit engkel”. Gejalanya bisa ringan maupun berat, mulai dari rasa sakit sewaktu berjalan hingga pembengkakan.

Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.

facebook fanpage